Operasi Militer Indonesia untuk memenangkan Referendum Papua tahun 1969 yaitu Operasi Khusus (OPSUS).
OPSUS ini dipimpin oleh BRIGJEN Ali Murtopo.
OPSUS mulai merekrut 1025 orang yang terdiri dari 400an Pribumi Papua dan 600an Pendatang yang umumnya dari Key dan Dobo yang mirip Pribumi Papua supaya menipu utusan PBB Fernando Ortisan.
400an Pribumi Papua ini ditampung di Asrama Militer dan dikawal ketat sehingga tidak bisa berhubungan dengan keluarga mereka.
Indonesia melanggar Pasal 18 Perjanjian New York yang ditanda-tangani di Markas Besar PBB tanggal 15 Agustus 1962 karena mengubah Sistem Referendum Papua ke Sistem Perwakilan sehingga Referendum itu tidak disahkan dalam Resolusi PBB No. 2504.
Melainkan, Resolusi itu berisi tentang Pembangunan Papua yang dibiayai oleh ADB (Asian Development Bank) sebesar $30 juta pertahun selama 25 tahun. Sumber Dana ADB berasal dari Pemerintah Amerika Serikat yang diatur dalam Perjanjian Roma tanggal 30 September 1962.
Ali Murtopo adalah kaki tangan Suharto yang mengatur Referendum Papua dimenangkan oleh Indonesia.
Foto: Ali Murtopo
0 Comments