Business

header ads

Subscribe Us

header ads

DIVISI-DIVISI RAS MELAYU - Bagian Satu

Divisi Melayu adalah ras dominan di Semenanjung Asia. Dalam buku-buku klasik diklasifikasi bahwa ras Melayu tersebar di lima negara-negara modern saat ini yaitu: Indonesia, Malasya, Singapur, Brunei dan Filipina. Ras Melayu sendiri adalah cabang dari Asiatik, orang Melayu berbatasan dengan Indo-Cina di utara dan barat, Dravidian dan Negritos Andama di barat, Polinesia dan Melanesia di bagian timur dan ras Aborigin-Australia di selatan. Ras Melayu menempati di sejumlah kepulauan, dan yang paling jauh adalah Formosa di sebelah utara, dan pulau-pulau yang dekat dengan Jepang, dan Madacarkar paling ujung selatan Afrika. 

Studi-studi klasik mengelompokkan divisi Melayu terbagi ke dalam lima kelompok yakni: 1). Melayu di semenanjung Asia yang tersebar di Malasya, Sumatra, Jawa, Sunda hingga Bali. 2). Melayu Oceanik yang terdiri atas Lombok, Sulawesi, Kalimantan, kepulauan Maluku dan Timor. 3). Eastern Melayu, meliputi Filipina, dan pulau-pulau lain di sekitarnya. 4). Polinesia yang meliputi Polinesia modern dan Migronesia modern. 5). Madagascar yang diujung selatang Afrika (Pischel 1888, Prichard 1837: Latham 1850, Haberlandt 1920). Studi-studi klasik etnologi tentang ras umat manusia di wilayah ini masih banyak yang kurang cermat dan sering tidak begitu jelas. 

Misalnya Frederick Muller, yang klasifikasi ras Melayu atau Melayu Asiatic ke dalam tuju divisi yaitu: 1). Penduduk Filipinan disebut Tagals dan Bisaya. 2). Malaya yang mendiami di semenanjung Malaka, Sumatra. Aceh, Pasuma, Rejang, dan Lampung. 3). Orang Sunda di bagian barat. 4). Orang Jawa di bagian timur yang bagian dari Jawa. 5). Orang Batta di Sumatra. 6). Orang Dayak di Bornoe. 7). Orang Makasar dan Bugis di pulau Celebesa atau Sulawesi. 8). Ras-ras yang termasuk di Formaso, Ceiyon, dan Madagaskas (Pitschel 1888: 359). Pendapat Muller ini terlihat kurang cermat khususnya pembagian orang-orang di Sumatra dan Jawa. Studi-studi etnolog selanjutnya diklasifikasikan orang-orang Mikronesia dan Polinesia adalah kelompok hibritas, mereka telah intermediasi dengan ras-ras unsur kuning dan hitam di Pasifik.

Wallace mengatakan Melayu adalah niscaya, ada dua ras yang paling penting, satu kelompok telah mengalami peradaban, banyak mengalami kontak dengan Eropa dan dengan sendirinya dalam sejarah peradaban. Apa yang disebut ras-ras Melayu sebenarnya dihargai dari yang lainnya, karena elemen Melayu dalam bahasanya, hal lain yang dipertimbangkan adalah keseragaman karakter fisik dan mental, dan perbedaan yang paling besar ialah peradaban dan bahasa. Wallace kelompokkan ras Melayu ke dalam lima kelompok besar, dan beberapa suku semi peradaban dan sebagian dari mereka adalah masih ras biadab (savages). (1). Melayu proper adalah penduduk di Semenanjung Malasya, dan hampir semua pantai di wilayah Borneo, dan Sumatra. Mereka semua penutur bahasa Melayu, atau dialek Melayu, mereka menulis dalam karakter Arab dan menganut agama Mohametan (islam). (2). Orang Jawa di pulau Jawa, sebagian dari Sumatra, Madura, Bali, dan sebagian di Lombok. Mereka penutur bahasa Jawa dan Kawi, menulis dalam karakter asli (native). Mereka menganut Muhametan di Jawa, Brahmins di Bali, dan Lombok. (3). Bugis dan Makasar adalah populasi terbesar di sebagian Celebes, dan mereka telah menjadi aliansi dengan Sumbawa, dan penutur bahasa Bugis dan Makasar, dengan dialek dan dua karakter asli yang berbeda ketika mereka menulisnya. Mereka adalah penganut agama Muhametan atau islam. (4). Ras Melayu lain adalah Tagalas di pulau Filipina, dan banyak dari mereka menganut Kristen, dan penutur bahasa Tagalas dan Spanis. (5). Kelompok Maluku-Melayu populasi central di Ternate, Tidore, Batchian, dan Amboyna, mereka terbagi dalam lima divisi dari ras Melayu semi beradab (semi-civilized). Mereka penganut Muhametan, dan bahasa mereka bervariasi. 

Bila dipandingkan kesamaan bahasa dengan orang Bugis dan bahasa Jawa ditemukan kesamaannya dengan bahasa-bahasa dari suku-suku semi beradab di Maluku. Penduduk biadab Melayu lain adalah orang Dayak di Borneo; orang Batak dan suku-suku lain di Sumatra; orang Jakun di Semenanjung Malasya; penduduk asli di bagian utara Celebes, pulau Sula dan sebagian di Bouru (Wallace 1890: 446-447).  

Charles Robequain mengelompokkan divisi Melayu mendiami tujuh wilayah: Malaya, Sumatra, Jawa, Borneo (Kalimantan), Celebes (Sulawesi), Indonesia timur dan Filipina (Robequain 1964: 118). Akan tetapi, studi-studi anthropologi terbaru batasi bahwa secara historis dunia Melayu sekarang terbagi ke dalam lima negara modern: Thailand, Malasya (Penisula dan Borneo), Singapura, Indonesia, dan Brunei, minus Filipinan (Chou and Benjamin 2002: 54).
 
Studi-studi etnologi klasifikasi ras Melayu ke dalam dua kelompok besar berdasarkan tahapan migrasi mereka dari Asia yaitu: Proto-Melayu, dan Deutero Melayu. Proto Melayu dianggap sebagai migran pertama, mereka menggeser ras kulit hitam sebagai penduduk asli di kawasan ini. Proto-Melayu mencakup banyak orang pedalaman di pulau-pulau besar Indonesia dan Filipina dan tentu saja beberapa orang di wilayah Indonesia bagian timur seperti Maluku, Flores dan Timor. Sementara Deutero-Melayu adalah populasi yang mendiami daerah yang lebih mudah dijangkau, hanya memiliki lebih banyak kontak dengan dunia Mongoloid Asia (Bellwood 2007: 75). 

Bagaimana ras Melayu baik Proto-Melayu, maupun Deuthoro-Melayu bermigrasi, dan menduduki pulau-pulau itu, dan bagaimana mereka mengusir ras-ras asli yang kulit hitam dan rambut keritung disebut Negritos dan Dravidian dari daerah mereka, akan dibahasa secara singkat dalam artikel berikutnya.

Post a Comment

0 Comments