Business

header ads

Subscribe Us

header ads

Buru OPM Pelaku Penembakan, Kodam Koordinasi dengan Tentara PNG

SKOUW - Kodam XVII/Cenderawasih dan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif 713/Satya Tama langsung berkoordinasi dengan Tentara Papua Nugini (Papua New Guinea-PNG) Pasca-penembakan yang terjadi di perbatasan, Selasa 1 Oktober 2019 kemarin.

Karena dari pantauan drone milik Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif 713/Satya Tama pelaku berjumlah dua orang menggunakan satu pucuk senjata. Mereka mengeluarkan tembakan udara sebanyak tiga kali setelah itu ke dua orang tersebut melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gubuk yang berada di PNG yakni di Wutung.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengungkapkan, saat ini Kodam XVII/Cenderawasih dan Satgas Pamtas 713/ST sedang berkoordinasi dengan aparat keamanan di negara PNG karena pelaku sudah masuk di wilayah perbatasan Negara tersebut.

Baca Juga:



“Akibat dari kejadian tersebut hingga saat ini pagar perbatasan RI-PNG ditutup sementara serta perekonomian di Pasar Skouw ditutup sementara waktu hingga situasi benar-benar dinyatakan aman,” timpalnya.

Menurut Kapendam, Kodam XVII/Cenderawasih telah kantongi identitas pelaku penembakan di perbatasan Republik Indonesia dan Papua New Guinea (PNG) di Distrik Muara Tami. Dugaan sementara dilakukan oleh Tentara Revolusi West Papua (Organisasi Papua Merdeka) pimpinan Matias Wenda.

"Memang benar pada Selasa pagi terdengar tembakan sebanyak tiga kali. Kemudian anggota yang berada di posko perbatasan lakukan siaga membuat dua tim. Selanjutnya pasukan melakukan penyisiran di arah tempat terdengan bunyi tembakan tersebut dan melepas satu buah drone dan mendapati dua orang berlarian memegang satu pucuk senjata. Kedua orang tersebut diduga merupakan anak buah Matias Wenda,” 
tandas Kapendam.

(sms)

Post a Comment

0 Comments